Senin, 21 Maret 2011

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF DARI SAMPAH DIKAMPUNG DAYEUHHANDAP


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas  ridhonya penulisan makalah ini dapat menyelesaikan makalah yang bejudul   “ Dampak Negatif  dan Positif dari Sampah dikampung Dayeuhhandap“   penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Metode Penelitian.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak menemui kesulitan hal ini dikarenakan keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, disamping itu penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, walau demikian diharapkan makalah ini bermanfaat.
Dalam kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan termaksih kepada pihak-pihak atau warga setempat  yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis umumnya bagi yang memerlukannya.



BAB I
PENDAHULUAN



A.      LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bahwa masalah sampah ini khususnya di daerah kami kampung Dayeuhhandap, Desa Kota Kulon, Kecamatan Garut kota, pada hakikatnya banyak orang yang menganggap persoalan sampah ini adalah masalah yang sepele. Setelah  diteliti bahwa masalah sampah tersebut bisa banyak menimbulkan permasalahan, misalnya dengan adanya sampah tersebut bisa menimbulkan penyakit-penyakit, bisa menimbulkan bau tidak sedap, menimbulkan banjir, dan lain lain.
Dengan adanya sampah tersebut khususnya didaerah kami kampung Dayeuhhandap banyak orang yang merasa dirugikan, misal rumah yang dekat sungai seringkali terendam benjir itu semua dikarenakan sampah tersebut dibuang kesungai, dan sebagian warga yang rumah nya dekat pembuangan sampah tersebut merasa tidak nyaman dikarenakan bau sampah tersebut sangat lah menyengat, dan ada juga warga setempat yang tekena penyakit malaria. Tetapi yang sering terjadi di daerah kami itu adalah kalau musim hujan itu sering kali terkena banjir.
 Tetapi sebagian orang dengan adanya sampah tersebut bisa menyediakan  lahan pekerjaan, salah satunya pak ujang dengan adanya sampah itu pak ujang bisa menghidupi keluarganya, misal dengan memungut sampah Non Organik tersebut  pak ujang  menjual hasil pengutan nya ke para penampung sampah tersebut.
Dan salah satunya lagi pak agus, dengan adanya sampah tersebut pak agus dapat mengumpulkan sampah Organik, beliau menjadikan sampah tesebut menjadi pupuk Organik sehingga pak agus tidak lagi memebeli pupuk kimia, kini pak agus untuk memupuk lahan pertaniannya memakai pupuk Organik tersebut. 
Dengan demikian betapa penting tujuan suatu pemecahan suatu  masalah sampah tersebut di dalam persoalan kita untuk menyelesaikannya.    

B.       RUMUSAN MASALAH
Dilihat dari latar belakang, saya mempunyai rumusan masalah yang kemudian nantinya akan dijadikan sebuah acuan. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1.        Apakah ada cara untuk mengantisifasi masalah sampah tersebut ?


C.      TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang sebesar-besarnya bagi:
1.        Peneliti, sebagai pengalaman belajar secara langsung dalam upaya pengembangan kemampuan.
2.        Hasil penelitian sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.
3.        Untuk memenuhi tugas mata kuliah.

D.      LOKASI DAERAH PENELITIAN
Lokasi penelitian penulis adalah di kampung Dayeuhhandap, Desa Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Cara untuk mengantisifasi masalah sampah tersebut
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Dampak Negatif dari Sampah dikampung Dayeuhhandap itu bisa diselesaikan dengan cara:
A.           Menyediakan lahan atau sarana untuk penampungan dan TPA .
Menyediakan lahan penampungan atau TPA ketempat yang sangatlah  jauh dari perkampungan, jauh dari sungai, maka sampah itu tidak akan merugikan, akan jauh dari serangan penyakit malaria, tidak menimbulkan bau tidak sedap, dan tidak akan lagi menimbulkan banjir
.
B.            Menyediakan tempat sampah di setiap tempat atau dijalan yang di perlukan.
Karena dengan cara ini masyarakat atau warga setempat tidak lagi membuang sampah sembarangan, dan ada baik nya pula bila warga atau para pembuang sampah tersebut membedakan sampah Organik di buang ketempatnya, begitu juga dengan sampah Non Organik.
Dengan adanya tempat sampah tersebut dapat membantu para pekerja sampah tersebut untuk mengambil dan membuang sampah tersebut ke penampungan atau ke TPA.
Dan lebih memudahkan lagi bagi para pemungut sampah Non Organik untuk mengumpulkan sampah yang dibutuhkannya, sehingga para pemungut sampah tersebut bisa menjual ke para penampung sampah. Begitu juga dengan pak Agus yang mengumpulkan sampah Organik untuk dijadikan bahan pupuk Organik tersebut bisa lebih mudah, misalnya tidak lagi memisahkan dari sampah Non Organik. 

C.            Manfaat sampah organik dan nonorganik
Ø  Sampah organik
Sampah organik ini dapat didaur ulang untuk kebutuhan pertanian yaitu dijadikan pupuk organik. Misalnya contoh sampah organik : sampah daun-daun, sampah kotoran hewan, dan sejenis sampah yang  bisa lapuk.
Jadi kalau sampah tersebut bisa dijadikan pupuk organik para petani tidak lah terus menerus harus  pakai pupuk kimia yang harganya sangat mahal,  karena dengan adanya pupuk organik ini tanaman bisa jadi tumbuh dengan baik dan para petani bisa memanfaatkan sampah tersebut menjadi bahan pupuk yang sangat murah. 
Ø  Sampah nonorganik
Sampah nonorganik ini dapat didaur ulang kembali sesuai jenis sampah organik tesebut. Misalnya : sampah plastik, sampah kertas, sampah besi, kaleng dan lain-lain.

Dan pada dasarnya bahwa setiap masyarakat setempat  haruslah sadar akan kebersihan lingkungan karena suatu kebersihan adalah sebagian dari IMAN.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai Dampak Negatif dan Positif  dari Sampah dikampung Dayeuhhandap, maka penulis dapat menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1.        Bahwa setiap sampah tidaklah merugikan atau menjadi sumber penyakit yang merugikan tetapi sampah tersebut bisa didaur ulang kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan bahkan bisa menjadi lahan usaha.

B.       SARAN
 sebenarnya dengan secepatnya pemerintah atau warga itu sendiri dapat menyelesaikan masalah ini bisa saja dijadikan suatu indikator atau tolak ukur tentang sejauh mana keseriusan serta komitmen pemerintah dan warga setempat dalam memecahkan masalah sampah tesebut.
 Dan begitu pula sebaliknya Pemecahan masalah  tersebut dapat kita selesaikan
misalnya dengan cara:
  1. Menyediakan lahan atau sarana untuk penampungan dan TPA .
  2. Pengangkutan sampah secara rutin di komplek atau rumah .
  3. Menyediakan tempat sampah di setiap tempat yang di perlukan.
  4. Masyarakat sendiri harus sadar akan kebersihan lingkungan dari sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar